Secara
keseluruhan, komponen darah manusia terdiri atas empat macam, meliputi plasma
darah, sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit. Semua komponennya
memiliki tugas dan fungsinya masing-masing yang mendukung kerja darah dalam
tubuh.
1. PLASMA DARAH
Plasma darah merupakan komponen darah yang
berbentuk cairan. Plasma darah mengisi sekitar 55-60 persen dari volume darah
dalam tubuh. Secara lebih rinci, plasma darah tersusun dari air kurang lebih 92
persen, dan 8 persen sisanya merupakan karbondioksida, glukosa, asam amino
(protein), vitamin, lemak, serta garam mineral.
Tugas utama plasma darah adalah mengangkut
sel-sel darah, untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh bersama nutrisi; hasil
limbah tubuh; antibodi; protein pembeku; serta bahan kimia seperti hormon dan
protein yang bantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Protein pembeku yang
dibawa oleh plasma, nantinya akan bekerja bersama trombosit untuk
mempercepat proses pembekuan darah. Selain mengedarkan berbagai bahan penting, plasma
darah juga berfungsi untuk menyeimbangkan volume darah serta kadar elektrolit
(garam), termasuk natrium, kalsium, kalium, magnesium, klorida, dan bikarbonat.
Jika plasma darah menyumbang sekitar 55-60
persen, komponen berupa sel darah mengisi sisanya yakni kurang lebih sekitar
40-45 persen. Terutama, yang terdiri atas sel darah merah, sel darah putih, dan
trombosit.
2.
ERITROSIT (Sel Darah
Merah)
Terkenal berwarna merah pekat dengan
jumlah sel yang cukup melimpah di dalam darah. Berbentuk bulat yang dilengkapi
dengan cekungan (bikonkaf) di bagian tengahnya. Salah satu keunikan sel darah
merah, yaitu dilengkapi dengan protein khusus yang disebut dengan hemoglobin. Sebagai salah satu komponen darah,
sel darah merah terbentuk di sumsum tulang belakang dan dikendalikan oleh
hormon yang terutama diproduksi oleh ginjal, eritropoietin. Sel darah merah
awalnya adalah sel yang belum matang di sumsum tulang dan akan dilepaskan ke
aliran darah setelah proses pematangan selama kira-kira tujuh hari. Berikut
kadar normal sel darah merah yang dapat dideteksi dengan tes darah lengkap:
·
Sebesar 4,32-5,72 juta sel per mikroliter
darah untuk laki-laki
·
Sebesar 3,90-5,03 juta sel per mikroliter
darah untuk perempuan
Sementara
itu, kadar normal hemoglobin dan hematokrit yang normal adalah:
· Hemoglobin: Sebesar 132-166
gram per liter (laki-laki) dan 116-150 gram per liter (perempuan)
· Hematokrit: Sebesar 38,3-48,6 persen
(laki-laki) dan 35,5-44,9 persen (perempuan)
Selain memberikan warna merah yang khas,
hemoglobin juga bertugas dalam membantu komponen darah ini untuk membawa
oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh, serta mengangkut
kembali karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan.
Persentase volume darah keseluruhan yang terdiri dari sel-sel darah merah
disebut hematokrit. Tidak seperti sel lainnya, sel darah merah tidak memiliki
nukleus sehingga mampu berubah bentuk dengan mudah. Ini yang membantu sel darah
merah menyesuaikan diri saat melewati berbagai pembuluh darah di dalam
tubuh.
Meskipun begitu, nukleus yang tidak ada
membatasi pergerakan sel darah merah saat melalui pembuluh darah yang berukuran
kecil. Itu sebabnya, lama kelamaan membran sel dari sel darah merah akan rusak
dan energi semakin menyusut.
Maka
itu, umumnya masa hidup sel darah merah hanya bertahan sekitar empat bulan atau
120 hari. Selama masa itu, tubuh akan secara teratur mengganti dan memproduksi
sel darah merah baru.
3.
LEUKOSIT (Sel Darah Putih)
Bila dibandingkan dengan sel darah
merah, sel darah putih memiliki jumlah yang jauh lebih sedikit.
Meski begitu, komponen darah ini mengemban tugas yang tidak main-main, yakni
melawan infeksi virus, bakteri, jamur, yang memicu perkembangan penyakit.
Pasalnya, sel darah putih memproduksi antibodi yang akan membantu memerangi zat
asing tersebut. Normalnya, jumlah sel darah putih pada orang dewasa adalah
3.400-9.600 sel per mikroliter. Berikut jenis-jenis sel darah putih diproduksi
oleh sumsum tulang, lengkap dengan persentase normalnya pada orang dewasa:
·
Neutrofil (50-60 %)
·
Limfosit (20-40 %)
·
Monosit (2-9 %)
·
Eosinofil (1-4 %)
·
Basofil (0,5-2 %)
Semuanya memiliki tugas yang sama untuk
menjaga sistem kekebalan tubuh. Masa hidup sel darah putih pun cukup lama, bisa
dalam hitungan hari, bulan, hingga tahun, tergantung jenisnya.
4.
TROMBOSIT (Keping Darah)
Sedikit berbeda dengan sel darah putih dan
merah, trombosit sebenarnya bukan sel, melainkan sebuah fragmen
sel berukuran kecil. Trombosit memiliki peran penting proses pembekuan darah
(koagulasi) saat tubuh terluka. Tepatnya, trombosit akan membentuk sumbatan
bersama benang fibrin guna menghentikan perdarahan, sekaligus merangsang
pertumbuhan jaringan baru di area luka.
Jumlah trombosit normal di dalam darah, yaitu
antara 150.000 sampai 400.000 trombosit per mikroliter darah. Jika jumlah
trombosit lebih tinggi dari kisaran normal, maka dapat mengakibatkan pembekuan
darah yang tidak diperlukan. Akhirnya, bisa berisiko menimbulkan penyakit
stroke dan serangan jantung. Sementara, bila seseorang kekurangan jumlah
trombosit dalam darah, maka akan menyebabkan perdarahan hebat karena darah
sulit membeku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar